OTAK, instrument pikir akan menghasilkan output untung - rugi, mungkin - mustahil dan benar - salah (berdasarkan ukuran-ukuran yang diciptakan manusia sendiri). Sedang HATI, instrument rasa akan menghasilkan output manfaat - mudlarat, pantas - wagu dan etis - tidak etis (bersarkan inspirasi yang diperoleh dari Sang Pencipta). Otak dan hati adalah dua perangkat yang berbeda. Ketika kita menyiapkan waktu dan ruang di hati untuk menyongsong datangnya inspirasi maka tinggalkan otak, berhentilah berpikir agar inspirasi lebih cepat masuk ke dalam relung hati.

(Pujo Priyono)

===================================================

28 April 2009

Dosa Itu....

Memecah kebuntuan pikir lewat lagu-lagu dzikir
Dendangan lembut mengalirkan darah menuju senja
Suara burung penanda maghrib menggeser langit

Sepi, hanya suara kematian membisiki pelan
Dengkuran penyesalan mengganggu tidur
Serasa ada pahit di peristiwa yang diramu dengan dosa
Lingkar penyesalan membatasi mimpi-mimpi
Bahkan dalam lelap terselip selembar tangis

Dalam renungan dosa, takbisakah kita tersenyum bahagia?

23 April 2009

Pembunuhan SAY “NO!!!” TO MEGAWATI

Beberapa hari sebelum PEMILU, Facebooker dihebohkan dengan munculnya group dengan title SAY “NO!!!” TO MEGAWATI. Saat tanggal 8 April (sehari sebelum PEMILU) jumlah member yang gabung sudah mencapai 40 ribu-an pada pagi hari, dan sore harinya sudah sampai 50 ribu-an.

Group ini “hidup” 24 jam, tiap saat selalu ada postingan (komentar) yang masuk di wall. berbagai macam komentar dan kritikan ditujukan kepada mantan Presiden Megawati Soekarno Putri. Semakin bertambahnya waktu, jumlah member semakin melaju, seakan tidak gentar dengan ancaman yang pernah diberitakan di detik.com.
“Pembuat grup 'Say No To Mega' di jejaring sosial Facebook bisa diancam penjara 1 tahun dan denda Rp 24 juta. Pembuat grup ini bisa dikenakan pasal 270 Undang Undang (UU) Pemilu”
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/04/06/112541/1110865/700/pembuat-say-no-to-mega-bisa-dipenjara-1-tahun-denda-rp-24-juta

Pada awalnya banyak member yang bingung dengan banyaknya admin yang ada dalam grup tersebut. Menurut pengakuan salah satu admin, dia tidak sadar telah jadi admin. dia mengaku “dicomot” tanpa konfirmasi sebelumnya. Namun kondisi itu tidak berlangsung lama, sekitar tanggal 14 April 2009 kondisi admin sudah “terkendali” jumlah admin menyusut hingga tinggal 10-13 orang saja. Setelah “reformasi” admin ini, kondisi grup jadi semakin terkendali, meskipun ada protes dari beberapa member yang merasa group tersebut jadi semakin “kaku”. Komentar-komentar yang bernada keras, membahas tokoh/partai lain pasti akan di”delete” oleh admin.

Semakin terkenalnya grup ini membuat beberapa orang sengaja masuk untuk “mengacau”. Mereka-mereka yang mengaku “pro Mega” masuk ke group dan menyampaikan komentar-komentar yang membuat Susana “wall” jadi semakin menarik, dan kadang-kadang terkesan lucu.

Pada tanggal 19-20 April 2009 jumlah member sudah lebih dari 110.000. Ini luar biasa, untuk group politik di facebook, group ini termasuk yang terbesar di Indonesia, dan untuk level dunia, SAY “NO!!!” TO MEGAWATI masuk dalam 50 besar.

Meskipun begitu, ternyata banyak oknum-oknum yang tidak senang dengan hadirnya group ini. SAY “NO!!!” TO MEGAWATI dianggap sebagai Black Campaign. banyak usaha yang dilakukan oleh oknum-oknum tesebut untuk “membunuh” group ini. Dimulai dengan penyusupan ke member, dan mengacaukan jalannya diskusi sampai yang terakhir menyusup ke admin.

Penyusupan ke admin inilah yang akhirnya “melumpuhkan” hidup SAY NO TO MEGAWATI. Diawali dengan disablenya account Facebook beberapa admin yang membuat kondisi diskusi jadi tidak terkendali dan tidak terkontrol. Hilangnya admin-admin tersebut dimanfaatkan secepatnya oleh para “penyusup” untuk memporakporandakan group ini. 112.700 adalah jumlah member terakhir yang tercatat. group tersebut sekarang dikuasai oleh “maling-maling”.

Banyak member yang kecewa dan marah. “Para SNTMer (sebutan untuk member SNTM) banyak yang mengirimkan message ke saya pada hari itu” begitu pengakuan salah satu admin.

Beruntunglah, kondisi yang terjadi saat itu sudah diduga sebelumnya, ternyata para admin-admin tersebut telah mempersiapkan Plan “B”. sebuah site telah disiapkan yang isinya kebanyakan mengungkap “dosa-dosa” Megawati. Sebuah pesan dari admin-admin tersebut, “kita belum MATI…!!! kita akan selalu hidup…”.
Bagi para SNTMer atau yang bukan, silahkan kunjungi http://www.bersatupadu.com/