OTAK, instrument pikir akan menghasilkan output untung - rugi, mungkin - mustahil dan benar - salah (berdasarkan ukuran-ukuran yang diciptakan manusia sendiri). Sedang HATI, instrument rasa akan menghasilkan output manfaat - mudlarat, pantas - wagu dan etis - tidak etis (bersarkan inspirasi yang diperoleh dari Sang Pencipta). Otak dan hati adalah dua perangkat yang berbeda. Ketika kita menyiapkan waktu dan ruang di hati untuk menyongsong datangnya inspirasi maka tinggalkan otak, berhentilah berpikir agar inspirasi lebih cepat masuk ke dalam relung hati.

(Pujo Priyono)

===================================================

28 Januari 2009

Sejarah (Kebimbangan)

Keliru kemarin adalah pelajaran
Mengeja titik hitam
A b c, alif ba ta, alfa beta sejarah kebingungan hati
Kemudian menyimpulkan tali keteguhan dibatang tekad

Salah hari lalu adalah perjalanan
Lika liku laku
Lari, merangkak, merayap di tepi kebimbangan iman
Kemudian lunglai dalam pasrah

Khilaf pada masa lalu adalah pencarian
Mengorek setiap helai udara
Mengintai, curiga, berjudi pada setiap peristiwa
Lalu yang ditemui di ruang gelap adalah penyesalan

Masa lalu jadilah sejarah
Masa depan masilah misteri
Hari ini tak lebih dari manipulasi harapan
Hari ini hanya sebuah cerita yang dikarang oleh perasaan

Mendekatakan kenyataan mendekati rencana
Kemudian propaganda perasaan menghasut keyakinan
Dan keluarlah kebimbangan bersama asap lamunan disudut kamar

25 Januari 2009

Roda Kebosanan

Dalam kejenuhan aku menghisap peluh
Sejujur kancil aku mencoba menghasut hidup
Serupa buaya aku bercermin di dermaga kalut
Sebentar lagi aku dilindas roda kebosanan

Jenuh aku menjalani petualangan semu ini
Sebentar ke kiri, tak lama ke kanan
Hanya demi materi aku pertaruhkan diri

Kejujuran yang terbawa terkesan sebagai dagelan semata
Hidup di dunia bejat, kebenaran bak tusuk gigi berbakteri
Diperlukan namun meninggalkan teror menakutkan

Dalam kalut, dalam bingung bertindak tanpa asap kabut
Sesuci apapun aku bicarakan tentang aku
Cermin dunia dari warganya tak pernah memantulkan putih

Sebentar lagi aku akan terlindas roda kebosanan

Lupa Sesaat

Berbaur dengan keringat
Menyebur kelautan ria maya
Hentakan disambut ribuan dentuman
Kemudian ada tawa layu mata sayu
Sempoyongan kaki menahan kesadaran yang telah tergadai

Hentakan disusul ribuan dentuman
Pekak telinga, namun jiwa terbang kemana
Sempoyongan hati menahan penat kehidupan entah kemana
Jeritan itu lenyap dalam sekejap
Lengkingan nada menusuk-nusuk senyap

Pintu tertutup, keluar aku dari ruang lupa
Sejengkal aku telah berada di garis pembatas fatamorgana
Sebagian getar mencoba membawaku masuk kembali
Sebagian lagi menahan aku di buana nyata

Aku cuma mendengar samar suara
Aku di perbatasan kebingungan jiwa
Sejenak dalam kaparan malam
Seorang menemani aku menghisap kepenatan

23 Januari 2009

Maaf Mak...

Setegar tebing pendirianmu
Tak daya aku ketika ingin mengusir cela-celamu
Ku ingin bawakan cahaya
Nyatanya, silaunya menderitakanmu
Aku tak tega...

Serenyah emping emosimu
Butuh sejuta kelembutan untuk menyentuh
Sedikit keras kubasuh
Jiwamu retak, hasratmu terbakar berontak
Aku terkapar bersalah

Rasa sayang ini membuatku melemah
Diracuni iba untuk menyeretmu dari jurang penuh belulang
Rasa sayang ini membuatku marah
Dibakar api ketikdaksabaran melihat salah didepan mata

Aku hanya gudhel yang tak mengkin menyusui kebo
Namun aku juga anak yang lahir dari keterpurukan nasib yang ingin mengukir indah di dinding rahim ibunya

Sungkemku atas segala lancang
Sehitam apapaun engkau, nafas pertamaku terhembus dari rasa sakitmu

Aku masih dalam kutukan kebingunan
Aku masih dalam belaian keraguan
Aku masih dalam kubur ketidakberdayaan

22 Januari 2009

Satu Senti dari Putus Asa

Tidak kah keringat ini sudah bercucuran?
Tiap detik ada dengusan kelelahan
Berlari mengejar hasrat
Memanjat cita-cita yang melejit

Bukan kah segalanya sudah dipertaruhkan?
Membayar segala harapan hingga harga terakhir
Tanpa ada tawar menawar
Semua dibeli, segalanya lunas terbayar

Mungkinkah waktu yang terjatah ini masih kurang?
Tiap malam berkencan dengan kecemasan
Ritual berburu nafsu
Do'a terucap tentang masa depan

Masih kah ada kata tentang retorika yang belum terucap?
Semua kamus kehidupan terlahap habis
Segala kosa membeku di dada
Puisi kehidupan terangkai oleh kata-kata membusuk

Membunuh waktu dengan belati semangat
Mengebiri hasrat pada tanda-tanda kiamat
Memperkosa kegagalan ditengah ladang ketakutan
Merampok takdir dari tangan kegelapan

Hanya ada aku dan sisa-sisa impian tentang bahagia

20 Januari 2009

Detak Jantung Takdirku (Jodohku)

Dag... Dig... Dug...
Kepala ini seakan meledug
Teror perasaan ini melemaskan kaki kesabaran

Jangan tidur malam ini sayangku
Tetaplah tersadar di ruang sepi bersamaku
Bertahanlah dengan isak yang semakin menyesak

Dag... Dig... Dug...
Detik umur ini semakin remuk
Serpihan rasa khwatir melukai langkah

Tetaplah terbangun, jangan terlelap
Menunggulah, aku dalam penelusuran jejak-jejak menujumu

Tetaplah engkau disana jodohku
Jangan sekali-sekali melepaskan cahaya harap
Kita akan saling menemukan satu sama lain
Di suatu waktu yang masih tersembunyi
Terselip di tumpukan-tumpukan asa

Berusahalah melentikan jarimu, mencobalah mencipta irama
Seperti yang aku lakukan saat ini, merangkai nada-nada dari suara langkah
Dari detak jantungku
Dari detak jantung tadirku

Dag... Dig... Dug...
Dimana langkahku saat ini...?

19 Januari 2009

Ingatanku Berserakan

Duduk diujung ranjang mengisap kejenuhan
Kemudian menghembuskannya
Sedetik kemudian udara menyesakkan nafas pikirku

Aku mencoba mengemasi ingatanku yang berserakan
Bertebaran dilantai dasar pikir yang telah berdebu, telah membeku

Aku tak menemukan apapun
Aku tak bergairah sedikitpun

Aku tak mau menangis
Aku takut cepat mati
Aku gemetaran di sudut waktu
Aku selangkah lagi menuju jatuh

Aku mencoba mengemasi ingatanku yang berserakan
Sekali lagi

Yah... Aku mendapatkannya...
Setitik, dalam sepersekian detik

Aku mendapatkan sebuah senyum damai
Terselip di bawah kotak biru
Sherly Andreana Robert

16 Januari 2009

Pisau Bernama

Cakrawala mana yang menjadi tujuan
Kita bingung menentukan langkah
Bahkan diri ini tak tau caranya melangkah

Mencintai perempuan yang salah
Hanya akan membuat diri ini mabuk dalam kesendirian

Adalah kesadaran atas takdir
Adalah kesetaraan dan raelitas
Disanalah ada kenyataan

Adam adalah Hawa
Cinta hanya sebilah belati bernama
Pisau bedah hanya untuk membedah
Pisau cukur khusus untuk mencukur

Semua ada aturan
Semua dalam keteraturan takdir

10 Januari 2009

BIAR DUNIA INI CEPAT KIAMAT…!!!!

“Apa pendapatmu tentang Palestina?” tanya Noe

“Maksudnya…??” Bed berbalik tanya.

“Kondisi saat ini…. mereka digempur Israel habis-habisan”

“Habis-habisan? tapi belum habis betul kan…??”

“Serius nih… sebenarnya solusi terbaiknya itu apa?”

“Serius…. sejak kapan kamu jadi serius… kebanyakan baca tulisan-tulisan di blogger kamu ini” kata Bed yang sengaja tidak langsung menuju topic pembicaraan.

“begini lho….” Bed meneruskan pembicaraanya. “Kita, Bangsa ini ato sekalian dunia ini hanya akan bisa berteriak, mengucapkan kata-kata simpati, memaki, mengutuk, membakar bendera Israel dan Amerika… hanya sebatas iyu… namun sebenarnya kita-kita ini pengecut….!!!”

“Pengecut gimana?? banyak kok yang sudah mendaftar menjadi relawan untuk berperang di GAZA…” tanya Noe lagi.

“Berapa banyak? Berapa ribu?. bandingkan jumlahnya dengan penduduk bangsa ini yang jumlahnya ratusan juta…” sanggah Bed. “Yang lainnya gimana? apa yang lainnya siap menerima akibat dari tindakan melawan Israel dan Amerika”

“Tapi saya kira semua orang tidak setuju dengan tindakan Israel itu… buktinya, banyak demonstrasi, hanpir seluruh kota di Negara ini ada demonstrasi menentang Tindakan Israel…” kini Noe yang mencoba mendebat

“itulah yang aku maksud tadi, semua itu hanya akan sebatas teriakan, kata-kata simpati, tangisan…. namun, mereka-mereka yang berteriak belum tentu seberani teriakannya itu… PENGECUT semuanya…”

“trus…?” Noe sepertinya belum paham.

“Aku ambil contoh… krisis global yang sedang terjadi sekrang ini, membuat perusahaan-perusahaan asing kelabakan, kemudian banyak terjadi PHK… terakhir aku dengar, PT. Freeport Indonesia akan melakukan PHK besar-besaran. apa yang terjadi? keresahan ada dimana-mana… banyak yang ketakutan kehilangan pekerjaan. contoh lain, karena krisis global banyak perusahaan goyang, daripada melakukan PHK besar-besaran pemerintah membuat aturan bahwa UMR tidak lagi ditentukan oleh pemerintah, melainkan oleh perusahaan itu sendiri dan serikat buruh. apa yang terjadi? demo buruh dimana-mana, mereka takut upahnya berkurang dan menjadi miskin….”

“hubungannya dengan Palestina?” tanya Noe lagi

“Andai kata pemerintah kita berani menentang Israel dan Amerika. Embargo bisa saja terjadi, belum ada embago aja kita sudah kelabakan, takut miskin. sekarang tanya para demonstran itu, apakah mereka berani hidup tertekan selama bertahun-tahun, atao mungkin juga selama hidupnya….”

“Kan tidak harus dengan ikut perang… dengan membantu diplomasi mungkin… itu kan tidak terkesan bahwa Negara ini menentang Israel” sanggah Noe lagi.

“Hehehe…” Bed tersenyum sinis. “Mereka sudah berperang sejak kita belum lahir, negosiasi telah dilakukan banyak kali, mungkin jumlahnya lebih banyak dibanding jumlah bulu hidungmu itu…”

“jadi…?”

“jadi bagamana maksudmu….? biarkan saja, semakin besar pertempuran semakin bagus… BIAR DUNIA INI CEPAT KIAMAT…!!!!”

Hanya Sebatas Itu

asap mengepul
tangis terilis dari duka karna darah

Teriakan… pekikan…
bersama ribuan yang lainnya besuara padu
bersama jutaan yang lainnya mengungkap pilu
simpati…
ya, hanya sebatas itu…
suara ribuan manuasia itu seakan tak terdengar
seakan suara dengan bahasa yang tak dimengerti artinya

api… menyala…
bendera putih dengan motif biru itu lebur didalam api kemarahan
dinjak, diludahi, kemudian api-api itu membakar amarah
kutukan…
ya, hanya sebatas itu
api itu tak sedikitpun melukai mereka yang dibenci
panas itu tak sedikitpun menciutkan nyali sang biadab

oh… Tuhan….
banyak yang menemukan-MU dalam peristiwa ini
namun tak sedikit juga yang kehilangan-MU

sederet jiwa tersentuh, menangis melihat saudaranya terkapar untuk perjuangkan kenyakinan
namun, sederet jiwa yang lainnya mempertanyakan keadilan-MU, dalam kebiadaban ini Engkau dianggap acuh

oh… Dunia…
Bumi ini telah dikuasai malapetaka
sementara jutaan, bahkan milyaran manusia menjadi pengecut
dan segelintir manusia lainnya menyulap dirinya menjadi Tuhan yang tak tersentuh

04 Januari 2009

Kalau yang Engkau Inginkan

kalau yang engkau inginkan hanya rupa bahagia
bukannya menyelami peristiwa,
menikmati tangga nada dan proses,
maka bersiaplah menerima senyum hampa,
tawa-tawa palsu dari kekosongan yang berdebu


kalau yang engkau tuju hanya kata cinta
bukannya menahan diri dari ego,
menerima segala hitam-hitam jiwa sesama
maka tak lama lagi engkau akan berpeluk dengan romantisme rendahan,
bercinta dengan nafsu-nafsu tanpa nafas


jika yang ada dibenakmu hanya harta tak terukur
bukannya mencoba untuk selalu bersyukur,
memahami arti jumlah yang tidak berdasar dari matematika
maka siapkan jiwamu terkubur dengan berjuta-juta hasratmu sendiri,
kemudian engkau tak mampu membeli sehela nafas sekalipun


jika yang engkau impikan hanya kejayaan
bukannya menghitung jumlah pundit-pundi menuju puncak kejayaan,
atau melupakan keberadaan lantai yang engku jadikan penopang
maka tak lama lagi kakimu akan terjerembab ke dalam lubang neraka,
dan engkau akan merasakan betapa sakitnya punggung hidupnmu terinjak petaka