Teringat akan indahnya langit malam waktu dulu
Diatas gelaran tikar halaman rumah
Berbaring, istirahatkan sekujur jiwa
Berbincang dengan bintang tentang harapan
Sejuknya udara malam di halaman rumah kalahkan kesejukan palsu ac sayonara
Suara binatang malam lebih indah dibanding lagu-lagu peterpan, letto, dewa 19 atau yang lainnya
Cengkrama ceria dengan sang adik tak bisa digantikan dengan dagelan-dagelan jorok di TV masa kini
Tawa dan keringat teman yang ashik main blak sodor dan bentengan di samping rumah
Nenek dengan serius mendengarkan sandiwara radio saursepuh...
Kini anak-anak berkacamata tebal duduk seharian didepan playstation, ibu-ibu dipertolol oleh infotaiment n senetron konyol
Menikmati lagit malam digelaran tikar pandan
Hidup terus berjalan dengan berjuta perubahan
Bertahan
30 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar