OTAK, instrument pikir akan menghasilkan output untung - rugi, mungkin - mustahil dan benar - salah (berdasarkan ukuran-ukuran yang diciptakan manusia sendiri). Sedang HATI, instrument rasa akan menghasilkan output manfaat - mudlarat, pantas - wagu dan etis - tidak etis (bersarkan inspirasi yang diperoleh dari Sang Pencipta). Otak dan hati adalah dua perangkat yang berbeda. Ketika kita menyiapkan waktu dan ruang di hati untuk menyongsong datangnya inspirasi maka tinggalkan otak, berhentilah berpikir agar inspirasi lebih cepat masuk ke dalam relung hati.

(Pujo Priyono)

===================================================

31 Oktober 2008

Otopsi Cinta

Kenapa dia terkapar tak bersuara
Tak berdaya di atas rerumputan kering padang gerrsang
Tak ada nafas, tak ada detak jantung tanda kehidupan
Yang ada hanya kesunyian dan isak orang-orang yang ditinggalkannya

Mencari penyebab kematiannya
Menelusuri sekujur mencoba merajut cerita beralur
Membelah dada, merogoh isinya, mencari sebuah petunjuk
Selayaknya menerka sebuah teka-teki yang tak pernah terjawab

Otopsi cinta

Terasa kerinduan setelah di tinggalkannya
Ada hampa mengauli liku waktu saat tanpanya
Gulita meneror malam-malam jelang lelap
Dan selalu ada tangis mengiris pedis

Otopsi cinta

Apa sebabnya dia tak bernyawa?
Pelajari sebabnya, karena ternyata penyesalan menikam hari-hari
Tak ingin terulang, sebab sedih ini begitu mencekam, begitu garang
Mungkin saja ada keinginan untuk memberinya nafas kembali

Mungkinkah…?
Otopsi memberikan rekaman cerita
Otopsi hanya bilang, jangan ulangi lagi
Tanpa ada daya untuk mengulangi waktu itu lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar