OTAK, instrument pikir akan menghasilkan output untung - rugi, mungkin - mustahil dan benar - salah (berdasarkan ukuran-ukuran yang diciptakan manusia sendiri). Sedang HATI, instrument rasa akan menghasilkan output manfaat - mudlarat, pantas - wagu dan etis - tidak etis (bersarkan inspirasi yang diperoleh dari Sang Pencipta). Otak dan hati adalah dua perangkat yang berbeda. Ketika kita menyiapkan waktu dan ruang di hati untuk menyongsong datangnya inspirasi maka tinggalkan otak, berhentilah berpikir agar inspirasi lebih cepat masuk ke dalam relung hati.

(Pujo Priyono)

===================================================

10 Agustus 2011

Rakyat Inggris Cengeng! Indonesia Juara!

London memanas, Inggris bergejolak. Begitu kabar yang beredar di akhir-akhir ini. penjarahan terjadi berbagai tempat, massa mengamuk tak karuan, membakar dan menghancurkan apa saja, mobil, toko dan bahkan mereka melempari polisi dengan botol dan petasan.

Ada lebih dari 16.000 polisi dikerahkan untuk mengamankan kekacauan ini. Toko-toko yang adabeberapa daerah juga mulai ketakutan dan menutup lapak mereka lebih awal, mereka khwatir kerusuhan di London akan menyebar. Dan memang berdasarkan informasi terkahir yang didapat menyebutkan bahwa aksi kekerasan menyebar hingga pusat kota Birmingham, wilayah barat Bristol, dan barat laut Liverpool.

Konon, aksi kekerasan di London itu awalnya terjadi pada Sabtu, 6 Agsutus di distrik Tottenham di London ketika sebuah demonstrasi damai memprotes pembunuhan Mark Duggan oleh polisi berakhir rusuh.

Hal mendasar yang menjadi pemicu utama terjadinya kerusuhan ini adalah masalah ketimpangan dalam kehidupan sosial masyarakat Inggris. Nurdin Abd Gani dalam tulisannya menyebutkan bahwa ketimpangan sosial dan beberapa kebijakan pemerintah akhir-akhir yang menyulut api kemurkaan masyarakat Inggris. Pemutusan lapangan kerja, pencabutan subsidi terhadap pendidikan, meningkatnya pengangguran merupakan faktor pemicu kerusuhan yang sedang membara di negara kerajaan Inggris tersebut.

---

Sebenarnya saya merasa sedih juga melihat huru-hara yang terjadi di tanah Kerajaan Inggris itu. Mobil-mobil dibakar, toko-toko dihancurkan, penjarahan dilakukan dengan leluasa, rasanya itu bukan pemandangan yang nyaman bagi mata dan batin saya. Akan tetapi perasaan itu tidak bertahan lama, setelah saya analisa dan saya simpulkan bahwa rakyat Inggris itu cemen, cengeng dan lemah mental.

Inggris, bagi sebagian orang menganggapkan sebagai sebuah negara maju, negara makmur. Sebuah bangsa yang pernah menguasai berbagai wilayah di dunia itu dikategorikan sebagai sebuah bangsa yang kokoh podasi ekonomi, politik dan kehidupan sosialnya. Inggris bisa dibilang icon dari sebuah kemewahan dan ke-moderen-an. Pangerannya saja menggelar pernikahan yang menelan biaya yang luar biasa besar.

Negera yang sekokoh itu, dihantam badai sedikit saja sudah tidak tahan sudah ngambek dan kemudian mengamuk kiri kanan. Cuma pengurangan subsidi pendidikan saja sudah bikin mereka kehilangan akal. Baru ada beberapa pemutusan hubungan kerja saja sudah membuat mereka mencak-mencak semacam itu. Hanya karena satu orang tewas karena baku tembak dengan polisi saja sudah marah, sudah merasa didzolimi. Cemen!

Ya, cengeng! Mereka cengeng dan lemah mentalnya. Kualitas mental mereka masih mentah, masih digolongkan sebagai masyarakat bermental tempe. Pemerintah Inggris boleh berbangga dengan keberhasilan mereka dalam pembangunan industry, ekonomi dan lain sebagainya (meskipun sekarang krisis, namun mereka pernah dalam posisi yang bagus sebelumnya), akan tetapi mereka gagal dalam membentuk peradaban, mereka tidak berhasil mendidik mental masyarakatnya. Inggris kalah dengan Indonesia.

Pemerintah Inggris sebaiknya melakukan studi banding ke Indonesia. Mempelajari bagaimana caranya bangsa Indonesia bisa sekuat baja, masyarakatnya punya mental dan kepribadian yang kokoh. Inggris sebagiknya melakukan riset di Indonesia, kemudian menyebarkan ke masyarakat Inggris agar mereka bisa meniru kesabaran dan keteguhan masyarakat Indonesia.

Di Inggris gara-gara seorang mati dalam baku tembak dengan polisi saja sudah sedemikian hebohnya, sementara bangsa Indonesia santai saja ada banyak nyawa melayang oleh moncong senapan aparat. Indonesia Juara.

Di Inggris hanya karena subsidi pendidikan dicabut saja sudah ngambek, padahal mereka kan konon negara makmur. Indonesia yang orang miskinnya puluhan juta saja tetap tenang walau biaya masuk sekolah mahalnya minta ampun, bahkan ada juga yang malah berlomba satu sama lain siapa yang bisa bayar lebih tinggi agar anaknya bisa masuk sekolah. Indonesia Juara.

Di Inggris hanya karena ada beberapa orang yang di PHK sudah menangis. Di Indonesia jutaan pengangguran hilir mudik tanpa arah tujuan tak pernah mengeluh. Indonesia Juara.

Di Inggris hanya karena sebuah pesan yang sebarkan lewat BBM (Blackberry Meessenger), twitter dan facebook saja sudah terprovokasi dan kemudian menjarah. Di Indonesia, kabar tentang betapa bobroknya penegakan hukum, terpuruknya kinerja memerintah dan lainnya tersaji nyata didepan mata setiap hari. Televisi dan koran tak henti mengabarkan tantang ajakan para aktivis kepada masyarakat untuk melakukan perubahan pun tak membuat masyarakat Indonesia begeming, mereka tak mudah terprovokasi. Indonesia Juara. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar