pintu terbuka sendirinya
ada angin bertiup sebelumnya
ada aroma bangkai setelahnya
ada cahaya tanpa warna sesudahnya
diruang pengap
sebelah kiri setelah tikungan iblis
tanpa ada ku tau sebab
mataku menjadi sedemikian sembab
mungkinkah ini karna budaya biadab?
lembutnya udara malam membuai jiwa
kadang dentuman lara membuat gendang telingaku bahagia
ADA YANG SALAH DENGANKU!
kenapa aku sedemikian berbudaya?
sehingga aku masih mencari ketelanjangan
kapan dunia ini berubah?
sehingga aku selalu merasa didepan masa
dimana titik baliknya?
sehingga aku tidak tersesat dalam laknat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Terima kasih udah mampir di blogku.
BalasHapussemoga tidak bosan untuk mampir lagi.
oh ya, puisinya juga bagus-bagus.
tukeran link aja yuk?!
woiii salam kenal dah.. kalo gue ga inget maafin gue ajah
BalasHapus