kekacauan ini berawal dari sedetik setelah matahari terbit
dinginnya tak aku rasa, yang terasa hanya pahit yang menggigit
kelak pasti ada sesal
besok pasti muncul kesal
seharusnya aku tak begini
jika saja aku warnai pagi tadi
kalau saja bukan hitam-hitam lagi
sedetik setelah matahari terbit
jiwaku hanya lelap, cuma gelap
hatiku terkurung pada ruang pengap
sedetik setelahnya nyawa ini lenyap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar