Setegar tebing pendirianmu
Tak daya aku ketika ingin mengusir cela-celamu
Ku ingin bawakan cahaya
Nyatanya, silaunya menderitakanmu
Aku tak tega...
Serenyah emping emosimu
Butuh sejuta kelembutan untuk menyentuh
Sedikit keras kubasuh
Jiwamu retak, hasratmu terbakar berontak
Aku terkapar bersalah
Rasa sayang ini membuatku melemah
Diracuni iba untuk menyeretmu dari jurang penuh belulang
Rasa sayang ini membuatku marah
Dibakar api ketikdaksabaran melihat salah didepan mata
Aku hanya gudhel yang tak mengkin menyusui kebo
Namun aku juga anak yang lahir dari keterpurukan nasib yang ingin mengukir indah di dinding rahim ibunya
Sungkemku atas segala lancang
Sehitam apapaun engkau, nafas pertamaku terhembus dari rasa sakitmu
Aku masih dalam kutukan kebingunan
Aku masih dalam belaian keraguan
Aku masih dalam kubur ketidakberdayaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar