Kecewa yang tercipa seiring agungnya harap tentangmu
Pilihanmu yang ternyata bukan padaku membuat mautku
Bahkan laripun tak kutau harus kearah mana, angin berhenti bertiup
Terpujanya dirimu pada hatiku bukan hadir begitu saja
Perjalanan rasa lalui liku logika dan teracik dalam ramuan pikir
Puluhan butir renungan tengah malam tenggelamkan hati ini
Butuh tujuh langit kupandang keatas menerawang warna rasa
Tak mampu aku untuk berkelit bahwa ini tak luka
Ini luka, ini derita, ini resah yang merajalela
Malamku terkubur dalam lubang gelisah dan tangis lara
Keringat hati bercecer berpacu dengan jalannya masa kelam
Tak mampu aku mengujarkan keluh, sedikitpun tidak
Ketika aku berkeluh kesah padamu, itu namanya aku menyalahkanmu
Cinta yang kau punya bukanlah kesalahan, itu kesucian
Penafikan akan rasaku bukan kesalahan, itu kearifan
Maafkan aku wahai dewi terpilih
Ini bukan larik-larik keluh padamu
Ini curahan rasa buat hitamnya langit duniaku
Jalani saja cintamu, aku disini puas dalam lindung bayang
Okt '06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar