OTAK, instrument pikir akan menghasilkan output untung - rugi, mungkin - mustahil dan benar - salah (berdasarkan ukuran-ukuran yang diciptakan manusia sendiri). Sedang HATI, instrument rasa akan menghasilkan output manfaat - mudlarat, pantas - wagu dan etis - tidak etis (bersarkan inspirasi yang diperoleh dari Sang Pencipta). Otak dan hati adalah dua perangkat yang berbeda. Ketika kita menyiapkan waktu dan ruang di hati untuk menyongsong datangnya inspirasi maka tinggalkan otak, berhentilah berpikir agar inspirasi lebih cepat masuk ke dalam relung hati.

(Pujo Priyono)

===================================================

07 Maret 2008

Patahan Hati

Aku ini sekokoh batu hitam diatas puncak karang
Petingi gelombang yang hanya mampu membasahiku
Berdiri menantangnya aku pada sengat mentari hari
Seberapa kelam hari aku masih akan memeluk egoku

Jika pada suatu waktu aku merunduk pada hatimu
Itu hanya patahan hati, bukan sepenuh jiwa ini
Yang aku berikan pada malam putri hanya sebagian saja
Sementara aku masih genggam erat rasa sejati abadi

Secinta apakah aku padamu? itu hanya patahan hati saja
Dua puluh empat waktu itu hanya hariku padamu
Aku masih punya lusinan waktu dalam lemari kalbu
Belum aku buka, mungkin juga tak akan pernah aku buka

Dirimu hanya sejuta butir harapan
Sementara aku punya bentangan pantai cita yang tersusun oleh pasir cinta
Engkau tak lebih dari pengisi takdir
Sedangkan dalam kisah nyawa ini ada rencana yang jauh diatas waktu fana

Kuak habis dalamnya cinta ini
Engkau hanya temui patahan, butiran, sisa-sisa yang tersisih
Temui aku dalam keadaan sedemikian itu
Dari situ aku bisa diraih oleh letik jemari lugumu

Aku tak ingin ucap selamat tinggal
Meskipun engkau hanya sisi terluar, aku ini tak seperti belukar
Dirimu masih tertingal dalam kepala angkuh ini ketika nanti
Walau aku berbalik, ketahuilah wahai sang pengisi
Namamu akan tertulis dalam sejarah buku hitamku


Mar '06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar