OTAK, instrument pikir akan menghasilkan output untung - rugi, mungkin - mustahil dan benar - salah (berdasarkan ukuran-ukuran yang diciptakan manusia sendiri). Sedang HATI, instrument rasa akan menghasilkan output manfaat - mudlarat, pantas - wagu dan etis - tidak etis (bersarkan inspirasi yang diperoleh dari Sang Pencipta). Otak dan hati adalah dua perangkat yang berbeda. Ketika kita menyiapkan waktu dan ruang di hati untuk menyongsong datangnya inspirasi maka tinggalkan otak, berhentilah berpikir agar inspirasi lebih cepat masuk ke dalam relung hati.

(Pujo Priyono)

===================================================

14 Maret 2008

Kecewa?

”Kamu kecewa?” tanya Bed

”Kecewakan apa Bed?” Noe balik bertanya

”Dia pernah menjadi orang yang kamu cintai, sekarang dia menemukan orang lain dan telah menikah... kamu kecewa?” Bed mencoba menjelaskan.

”Kamu memancingku?”

”Memancing apa?”

”Memancingku untuk bicara cinta...” Jawab Noe seraya melemparkan senyum sinisnya, sejurus kemudian dia membaringkan tubuhnya diatas kasur.

“Jawab aja lah...” bujuk Bed. “Aku mengerti, dalam dua tahun terakhir kamu anti dengan yang namanya cinta, nonton sinetron cinta aja kamu langsung muntah... tapi apa salahnya menjawab pertanyaanku itu...”

Noe hanya diam, matanya menerawang, menatap langit-langit kamar. sesekali dia menghela nafas panjang. Kemudian dia tersenyum penuh makna.

”Bisa iya... bisa juga tidak” Noe bersuara. Suaranya agak pelan, penuh keraguan.

”Maksudnya?”

”Aku gak kecewa, itu jelas... karena dia bukan siapa-siapaku lagi... dan kamu juga ngerti, belakangan ini aku ga tertarik dengan dunia asmara... aku masih berkomunikasi dengan dia karena aku anggap teman, teman biasa... bahkan kamu aku anggap lebih tinggi kedudukannya dibanding dia di dalam kehidupanku yang sekarang...”

”Oh ya...? tapi maaf, aku bukan homo....” canda Bed. ”Trus... Maksudnya bisa juga iya?”

Lagi-lagi Noe tak langsung menjawab. Dia mengankat tubuhnya, mengambil posisi duduk di sisi kasur.

”Ya... Mungkin saja aku kecewa... Tapi, ’kecewa’ yang aku maksud bukan kecewa karena aku tidak menjadi pasangan hidupnya... Aku kecewa pada diriku sendiri, di usia seperti ini, jangankan aku bisa menghidupi orang laen... untuk menghidupi diri sendiri aja aku masih kelimpungan”

"Kita manusia, butuh cinta... semakin kamu mengingkari, semakin terlihat bahwa kau kesepian" sejurus setelah mengatakan itu, Bed meninggalkan Noe. Suasana menjadi hening, hanya ada detak jantung dan deru nafas Noe yang menguasai ruang dengar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar